Januari 03, 2011

celengan dari kaleng bekas

nah ini salah satu uji kreatifitas juga, karena masih ada sisa flanel dirumah....iseng iseng bikin celengan buat salah satu murid paud ku yang ulang tahun. idenya taman bunga dan banyak kupu kupu. yah lumayan juga buat pemula....

brownie ku sayang....


hei....hei i'm back.....

sekarang, alhamdulillahirobbil alamin........usaha brownie ku, sudah mulai ada peminatnya. uda mulai ada pelanggan baru. dan bersyukur banget sama Allah, sampai hari ini mereka semua suka sama brownie buatan aku. alhamdullilah....mudah2an tambah banyak peminatnya , rasanya...ehm....yummy banget. legit. dan pengen lagi...lagi....dan lagi......so...buat apa penasaran, dicobain dong. ada tester sizenya juga lo.....(tapi cuma masa promosi aja ya)

silahkan di liat...liat




Maret 06, 2010

inspiring story

  1. Dari salon kecil, Tien Santoso berhasil membangun bisnis jasa merias pengantin dengan omset Rp. 65 juta per bulan ( tahun 1995 ). Tien mengawali bisnis ini tahun 1974. Pilihan ini timbul karena merias wajah sudah menjadi hobi Tien sejak remaja. Tien Santoso adalah pemilik PT Sanggar Busana Indonesia

( Swa, 09/XI/Desember/1995 ).

  1. Hariono, pengusaha sukses dalam bisnis pijat, namanya Bersih Sehat, meraih ISO 9002 ( tahun 2000 ). Hariono mengatakan, “ Kalau mau bisnis ya mulailah dari yang paling digemari dan diketahui.” Dia memang suka dipijat apalagi ketika badan terasa letih. Baginya dipijat adalah kebiasaan dan kebutuhan sejak muda

( Republika, 3/10/01 ).

  1. Setelah bertahun-tahun menekuni bidang elektronik, Hindarta Rusli berhasil menciptakan amplifier lokal, yang diakui Japan Industrial Standard. Jerih payahnya bertahun-tahun ternyata membuahkan hasil yang menggembirakan. Perkenalan Hindarta dengan dunia elektronik dimulai ketika masih duduk di bangku SMP ( tahun 1970 ). Setelah lulus SMP ( tahun 1973 ), ia melanjutkan studi ke STM jurusan elektronik. Kecintaannya pada bidang ini terus bertambah, bahkan sambil menuntut ilmu, ia bekerja di Wisma Jaya sebagai guru radio

( Majalah Swa, 12/XII/22 Agustus – 11 September, 1995 ).

  1. Mary telah bekerja sebagai manajer Properti selama 12 tahun. Kemudian dia memulai usaha sendiri. Hobi dia membaca, dia mendirikan usaha toko buku. Dia sukses dengan toko bukunya ( Minding Your Own Business, 2001).

  1. Pencetak dan penerbit pertama di Inggris adalah William Caxton. Ia orang kaya yang tertarik ke dunia percetakan karena cintanya pada buku ( Michael Pollard, 1993 ).

  1. Hartati Nur Fatah sukses di usaha furniture. Hobinya mengoleksi mebel antik

( Burhanudin Abe, 2000 ).

  1. Teddy Kardin, kesukaannya adalah pisau. Ia menjadi produsen pisau yang dipakai di kalangan militer dan eksekutif ( Burhanudin Abe, 2000 ).

  1. Wien Aditya Esteves, pemilik Bali Estevez dan Sanggar senam mengatakan,

“ Bisnisku yang ini berawal dari hobiku.” Ia berprinsip : pegang satu keahlian,

dalam, dan cintai pekerjaan itu ( Burhanudin Abe, 2000 ).

  1. Sulaeman, pengusaha sukses di penjualan pompa air yang melompat ke bisnis motor besar. Ia mengatakan bahwa selain menguntungkan, bisnis motor besar sangat menyenangkan, sekalian berbisnis ia dapat menyalurkan hobi motornya

( Burhanudin Abe, 2000 ).

  1. Nyaris semua komikus yang kondang selalu mengawali kariernya dari hobi. Fujimoto Hiroshi dan Abiko Motoo, creator komik Jepang Doraemon dan Ninja Hattori, sudah gila komik sejak SD. Demikian juga komikus Dyotami Febriani, Wahyu Aditya, Pepeng mengawali karier di perkomikan karena berawal dari suka, kemudian menjadi hobi, terus jadi profesi ( Kompas, 3/10/02 ).

  1. Peggy Damayanti, pengrajin origami ( seni melipat kertas yagn berasal dari Jepang ) memperoleh keahliannya karena ia tekun membolak-balik buku berbahasa Jepang. Seringkali buku itu memaparkan urutan secara rinci, tetapi dengan memberi penjelasan secara tertulis. Dia terpaksa mencoba-coba saja, dan itu bisa bongkar pasang sampai dua minggu sebelum mendapatkan hasil yang diinginkan. Hanya karena Peggy senang melakukannya, dia tidak menjadi frustasi. Kunci semua ini memang kesenangan. Usaha Peggy sudah mulai tumbuh, para pembelinya 80% orang-orang Jepang ( Kompas, 12/8/01 ).

  1. Heroe Soepandi, bergerak di bidang usaha arung jeram. Hobinya sebagai peinta alam saat masih menjadi mahasiswa Universitas Tri Sakti.

Omset usahanya ( maret 2003 ) sebesar Rp. 100 juta sampai Rp. 125 juta

( Republika, 12/3/03).

  1. Ir. Untung Rahardjo bertutur tentang awal menekuni bisnis perangko. Mulanya ia berbisnis perangko untuk membiayai kuliah setelah orang tuanya mengalami pailit. Pria berusia 57 tahun ini mengkhususkan diri pada koleksi perangko yang telah dicap. Untung juga yang menjadi penyusun Katalog Perangko Indonesia 2001 dan pernah mendapatkan medali international untuk koleksi stempel serta cap-cap kota itu mengatakan, bisnis perangko cukup prospektif. Buktinya, ia dapat selesai kuliah dengan biaya dari berjualan perangko. Koleksi perangkonya kini telah mencapai 300 album. Ia pernah menjual perangkonya seharga Rp. 30 juta, yakni perangko Pos Militer Daerah Surakarta berangka tahun 1949. Saat ini perangko tersebut termasuk banyak diburu karena semakin langka.

  1. “ Bagi saya, kucing ini bagaikan teman yang sulit dipisahkan.” Ungkap M. Tatty S. Koesman, peternak kucing Persia, di Bandung. Tidak kurang dari 20 ekor kucing, yang sekarang sedang diternak. Kalau dihitung dari awal beternak kucing, maka tidak kurang 100 ekor lebih kucing telah dipelihara, dan kini sebagian telah terjual. Rata-rata kucingnya dijual berkisar antara Rp. 500.000.00 sampai

Rp. 1.000.000.00. “ meskipun saya hobi kucing, namun saya tetap melihat peluang bisnisnya. Saya tidak melulu menggeluti hobi, tetapi juga bagaimana agar hobi ini bisa menguntungkan. Alhamdulillah, kalau dipadukan antara hobi dan bisnis, cukup menjanjikan,” kata Tatty.

  1. I Nyoman Seniweca ST merupakan salah satu figure pengusaha yang berhasil di mana usaha yang digelutinya, yakni penyewaan mobil bermula dari kecintaannya terhadap dunia otomotif. “ Saya ingin menyalurkan hobi di bidang otomotif.”

  1. Pugiarto Haryanto, sukses di bidang dekorasi, telah disinggung di bagian 1 dari buku ini, hobinya mendekorasi ruangan sejak SMA ( SMU ), Suara Merdeka, 6/4/2003).

  1. Sukyatno Nugroho ( Es Teler 77, Mie Tek-Tek, dan Pasti Enak ) yang sudah dijelaskan di bagian 1 buku ini, pernah bangkrut sampai habis-habisan. Tepatnya ini terjadi tahun 1978. Sukyatno terpuruk hutang. Hutangnya dibanding kekayaaan yang dipunyai ketika itu adalah 10:1. Jadi debt service ratio-nya sudah mencapai 1000% di situlah hobi masak Yenny berperan sebagai penyelamat!

( Pinus, 2001 ).

Majalah TIARA 208, Agustus 1998, di Rubrik Fenomena, memberikan banyak contoh tentang orang-orang yang sukses berwirausaha dari hobi, sebagai berikut :

  1. Bill Gates, pendiri Microsoft, orang terkaya di dunia, juga memulai bisnisnya karena hobi computer.

  1. Hanita Gunadi, Toko Kue, Roti dan Jasa Boga Irma. Sejak Remaja Anita hobi membuat kue dan sering membantu ibunya membuat dan menjual kue untuk menunjang keuangan keluarga. Dimulai dari sebuah pavilion sewaan ukuran 3 x 10 meter, ia membisniskan hobinya. Sembilan tahun kemudian, ibu delapan anak ini, membuka cabang usahanya yang pertama di Jalan Kemanggisan Raya Utama no. 9D, Jakarta. Tiga tahun setelah itu, 1991, ia mampu membeli pavilion yang disewanya, berikut rumah induknya dan membangunnya menjadi kantor pusat hingga sekarang. Cabang usaha berikutnya didirikan tahun 1992 dan menjadi cabang utama, di Jl. Pesanggrahan Raya 35 E, Kebon Jeruk, Jakarta barat. Di cabang ini, selain menjual kue, juga ada dapur produksi dan menyediakan hidangan tradisional seperti lotek Bandung, taoge goreng, dan lain-lain. Hingga kini, Irma telah memproduksi lebih dari 120 macam kue dan mampu menyerap 1.000 tenaga kerja.

  1. Astuti, yang sudah dijelaskan di bagian 1 buku ini, mempunyai usaha bernama

“ Ekharia Catering Service.” Berangkat dari kegemarannya memasak, ia memulai usahanya di bidang jasa boga dengan melayani pesanan dari rumah ke rumah. Pesanan demi pesanan terus mengalir, dari perkantoran, pabrik, berbagai pesta dan lain-lain. Bahkan, ia pernah dipercaya menangani acara kenduri nasional dalam rangka peringatan 50 Tahun kemerdekaan RI.

  1. Watty Syamsayuni, Soguri Nursery, sejak kecil Watty hobi membuat bunga dari ketas dan buku, kerajinan rotan, benang wol, dan sebagainya. Karena ingin menyalurkan hobinya menjadi usaha produktif, ia lantas bergabung dengan iparnya di bawah bendera Soguri Nursery – Sokoguru Asri ( Nursery Bonsai Landscaping Specialist ).

  1. Fauzia Fatma Soenarko, Fiska Catering. Sejak muda senang memasak dan mengatur rumah, akhirnya ia membuka usaha catering. “ Untuk mengembangkan bakat dan keahlian,” ujar pemilik Fiska Catering ini. Meski pernah mengenyam pendidikan sekretaris namun Poppy, begitu panggilan akrabnya, tanpa ragu memulai usaha catering dengan modal awal sangat kecil sekali, karena waktu itu hanya melayani tetangga. Sekarang ia bisa memperoleh keuntungan hingga Rp. 3 juta untuk setiap pesanan, dan memiliki 25 karyawan tetap, di samping karyawan kontrak yang disesuaikan dengan kebutuhan. “ Tidak tertutup kemungkinan usaha saya nanti akan melebar ke bidang desain interior dan gardening,” katanya. Tak heran, sebab ia hobi juga menata rumah.

  1. Damayanti. Coklat Gold Pralines. Gara-gara hobi sekali pada makanan terbuat dari coklat dan sering berkreasi untuk dimakan sendiri, akhirnya muncul ide untuk membisniskan hobinya itu. Apalagi beberapa teman dan tetangganya kerap minta dibuatkan. “ Ide itu muncul juga karena saya ingin jadi own boss.” Ujar mantan karyawati sebuah bank ini. Modalnya waktu itu bisa dibilang modal dengkul. Sebab, ia sudah memiliki sejumlah peralatan membuat kue dan hanya tinggal membeli tambahan cetakan kue saja. Sekarang, total omzet yang dimilikinya lebih kurang Rp. 100 juta. “ kalau mau sukses, kita harus terjun sendiri. Dari belanja bahan baku sampai mengaduk adonan, dan bahkan mungkin mengantarkannya sendiri ke pelanggan. Jangan mentang-mentang sudah jadi bos lantas tidak mau turun tangan lagi.,” katanya.

  1. Mulyono, pengusaha sukses Bengkel Knalpot. Sudah sejak lama ia hobi otomotif. Gara-gara suka memperhatikan orang-orang di kampungnya yang kalau pulang kampung bisa bawa mobil dan rata-rata punya usaha bengkel, ia pun terobsesi untuk punya bengkel sendiri. Lantas ia belajar lebih jauh tentang dunia otomotif sampai akhirnya mengkhususkan diri di bidang knalpot. “ Awalnya saya agak ragu karena persoalan tempat, modal dan tenaga kerja. Tapi setelah saya mendapatkan teman yang mengerti betul soal knalpot, saya pun semakin yakin.” paparnya. Sekarang rata-rata ada 20 mobil yang mampir di bengkelnya dengan total omzet sekitar Rp. 60 – 80 juta per bulan ( tahun 1998 ).

  1. Anita Roddick, berhobi mengumpulkan resep-resep kecantikan kuno, mendirikan usaha The Body Shop. Memiliki bisnis yang berkembang pesat dan beromzet jutaan pounsterling, tak pernah dibayangkan Anita Rodick, pendiri The Body Shop. Tapi justru dari hobi yang kemudian dikembangkannya menjadi bisnis,-itu pun dilakukan semata karena suaminya pergi berkelana sementara ia harus menghidupi anaka-anak. Kini jaringan tokonya berjumlah 1.500 buah di 47 negara.

Bisnis/Usaha yang Tidak Terkait Langsung dengan Hobi

  1. Watty Syamsayuni, yang dijelaskan di depan, usahanya telah merambah ke bidang perawatan kecantikan dan jasa perkawinan terutama paket pengantin Palembang yang menjadi andalannya. Selain itu, usahanya juga berkembang ke laundry dan sanggar tari yang latihannya dilakukan di TMII. Nampak bahwa Watty tetap mengembangkan usahanya yang masih terkait dengan hobinya., meskipun tidak terkait secara langsung.

  1. Hobi Miralia Rajasa adalah mengamati detail dan pernik-pernik perabotan yang berasal dari Bali. Ia mendirikan kafe Balimang di Jakarta Selatan. Usahanya sukses. Ia mendisain kafe-nya dengan nuansa etnik bali ( Majalah Pilar, 21/TH. I/21 Oktober, 3/10/1998 ). Dalam hal ini Miralia Rajasa tetap memasukkan hobinya ke dalam usahanya, yakni dalam bentuk desain etnik Bali. Dengan demikian, barangkali ia tetap bisa merasa enjoy dengan usahanya karena ia tetap mampu mencurahkan aktivitas yang digemarinya.

  1. Patrik F Martell mampu memadukan hobi, seni, dan bisnis. Martell yag sekaligus nama perusahaan itu, adalah perusahaan Cognac ternama di Perancis. Patrick mengaku menikmati pekerjaannya sebagai pimpinan sekaligus pemilik perusahaan tersebut dikarenakan ia bisa memadukan antara pekerjaan dengan hobi olah raganya-golf, ski,memancing. Gagasan-gagasannya cemerlang. Ini dikarenakan gagasan tersebut adalah hasil perpaduan antara pekerjaan dan hobinya tersebut. Martell menjadi sponsor tetap acara seni dan olah raga

( Majalah Swa, 09/XI/Desember/1995). Martell sengaja mengaitkan atau

memadukan hobi dengan usahanya.

  1. Hobi Husni Tamrin adalah mengunjungi pameran furniture. Ia pengusaha sukses produk hand made dari tembaga ( burhanudin Abe, 2000 ).

  1. Hardi Wiyono, pengusaha sukses di bidang kerajinan akar wangi, di daerah Semin Gunung Kidul. Di pegunungan tersebut banyak tanaman Loro setu yang menghasilkan akar wangi. Dan memang tanaman ini hanya bisa tumbuh di daerah pegunungan. Awalnya ia hanya menjual akar wangi dalam bentuk ikatan plus bonggolnya. Selanjutnya ia lebih kreatif lalu membentuk akar wangi menjadi berbagai bentuk benda kerajinan. Hasil produksinya begitu disukai banyak orang

( Nova, no. 785/XVI, 16/3/2003 ).

Disini, Hardi mengaitkan hobinya yang naik pegunungan Semin dengan tanaman

loro setu yang memang hanya tumbuh di pegunungan, dimana tanaman itu

menghasilkan akar wangi.

  1. Herry Maryanto, pengusaha kerajinan pasir putih pantai Krakal. Hobinya saat SMA mengambil pasir pantai, untuk main-main di rumah, kemudian di tempel di pot-pot rumah. Kegiatan semasa SMA itulah yang memberinya ide mengembangkan usaha tersebut ( Nova, No.785/XVI, 16/3/2003 ). Ide usaha Herry terinspirasi karena kesenangannya bermain-main dengan pasir pantai sewaktu masih SMA.

  1. Sandy Krakowski yang telah disinggung di depan, berkisah bahwa ia tidak menyangka hobinya membuat roti ketika dia ubah menjadi suatu bentuk bisnis dan dengan bantuan internet untuk memasarkannya, maka dalam waktu 3 tahun, ia mampu meraup penjualan sebesar $ 25 juta! Dan apa yang ia pasarkan dan ia jual bukanlah rotinya itu sendiri melainkan berbagai resep untuk membuat roti, dan kursus-kursus membuat roti.

  1. Agus Subagyo, tinggal di Sukoharjo, bekerja di bagian pelatihan di suatu perusahaan yang cukup besar di Jawa Tengah. Hobinya membaca. Tugasnya adalah membuat, memonitor, sebagai instruktur, dan mengevaluasi pelatihan. Dalam melaksanakan pelatihan, ia sering kali menggunakan LCD. Usaha sampingan dia yang cukup sukses saat ini adalah penyewaan LCD.

  1. Ikhsan, tinggal di yogyakarta, hobi bermain sepakbola. Pekerjaaan : melatih sepak bola anak-anak sampai saat ini. Usaha : berdagang perlengkapan sepak bola khusus anak. Usaha berlanjut : distributor berbagai perlengkapan olah raga.

  1. Parisianti Sambodo, pengrajin keramik yang cukup sukses, memiliki dua gerai di Town Square, Jl. TB Simatupang, Jakarta Selatan, dan Tenda Semanggi. Setiap hari Parisianti ini disibukkan mengolah tanah liat, membentuk, melukisnya sesuai desain yang diinginkan, mewarnai, dan membakar tanah liat. Semua dilakukannya dengan hati yang riang, seperti layaknya orang melakukan hobi. Dia memang seorang arsitektur dan memang berminat di dunai seni ( Kompas, 2/02/2003 ). Ketertarikan bidang arsitektur yang bernilai seni itu, dikaitkan dengan nilai seni ke kerajinan keramik.

  1. Betty Suryanto, seorang guru SMU di Solo, hobinya membaca. Ia sukses membangun usaha bimbingan tes. Kesukaannya membaca buku, “ ditularkan “ ke orang lain dengan berperan sebagai seorang guru dan mendirikan usaha bimbingan tes.

chocolated melted

kemaren ke kawinanannya fara, nyobain chocolated meltednya. weih rasanya mantafpsss abishhhh. nyobain 3 kali tetep kurang bikin nagih, iseng2 cari resepnya dapet niy....cobain ah...:)




by Majalah Sedap edisi Maret 2008

Bahan Isi:
50ml krim kental
75gram dark cooking chocolate
1 sdm rhum (optional - aku nggak pakai)

Bahan Cake:
75 gram mentega tawar
100 gram dark coocking chocolate, potong2
1/4 sdt garam
3 kuning telur
15 gram gula pasir
40 gram terigu protein sedang
20 gram coklat bubuk
15 gram susu bubuk
1/2 sdt baking powder
3 putih telur
1/8 sdt cream of tartar (aku pakai 1 sdt air jeruk nipis)
50 gram gula halus

Cara membuat :
  1. Isi, panaskan krim kental. Masukkan potongan DCC. Aduk sampai coklat larut, tambahkan rhum. Aduk rata. Angkat dan dinginkan. Kocok sampai mengembang.
  2. Cake, panaskan mentega tawar. Masukkan DCC dan garam. Aduk sampai coklat larut. Tambahkan kuning telur dan gula pasir. Aduk rata.
  3. Masukkan terigu, coklat bubuk, susu bubuk dan baking powder sambil diayak, aduk rata.
  4. Kocok putih telur dan cream of tartar sampai setengah mengembang. TAmbahkan gula pasir sedikit-sedikit sambil dikocok sampai mengembang.
  5. Tuang ke campuran terigu sedikit-sedikit sambil diaduk perlahan.
  6. Tuang setengah bagian adonan ke pinggan tahan panas kecil yang dioles margarin dan ditabur gula pasir kasar.
  7. Oven 25 menit dengan suhu 150 derajat Celsius. Biarkan hangat. Keluarkan dari cetakan. Sajikan dengan hiasan.

Februari 26, 2010

kreatif membuka usaha

hari ini saya main ke blognya fuad muthie, disitu dia menjelaskan bahwa kita bisa melakukan apapun asal kan kita MAU. punya ke MAU an. karena tanpa kemauan yang kuat, biasanya ide-ide hanya menjadi wacana, alias NATO (No Action Talk Only).ada langkah yang harus di lakukan untuk "pengusaha" pemula, seperti saya..ehm..ehm...amin. antara lain :

# Niat awal membuka usaha: bukan hanya mencari keuntungan. Ada niat mulia dibalik itu, bisa saja niat yang sederhana yaitu ingin membantu orang lain, tapi itu mencerminkan sifat yang mulia. Untuk memulai usaha jangan egois memikirkan untung untuk diri sendiri saja.

# Nothing To Loose, atau mungkin lebih tepatnya Ikhlas menjalaninya, ikhlas mendapatkan untung yang kecil asal orang lain bisa dapat untung. Bisa juga diartikan, buka usaha boleh dan syah-syah saja berharap dapat untung, tapi kalaupun gagal, kita siap menerima akibat / resikonya.

# Target yang terjangkau: target pertama hanya mencari pasar. Coba kalau target pertama sudah dipatok terlalu tinggi misalnya harus untung sekian juta, mungkin ceritanya akan lain. Sekali kita bisa mencapai target pertama, maka untuk menetapkan target berikutnya yang lebih besar kita bisa semakin yakin. Sama seperti naik tangga, selalu diawali dari tangga terendah yang sangat mudah terjangkau.

# Kreatif : Mungkin selama ini kita selalu terpaku pada keinginan sendiri contoh, untuk membuka usaha pakaian harus ada tokonya. sebenarnya tidak perlu membuka toko, cukup menggunakan jasa pemasaran yang direkrut dari lingkungan sekitar. Ide yang sederhana, brilian, dan kadang tidak terpikir. Padahal sebenarnya contoh model usaha seperti ini sudah banyak, MLM misalnya, atau usaha direct selling lainnya. Tinggal lakukan ATM = Amati, Tiru, Modifikasi.

Demikian juga kreatif dalam memutar barang dagangan. Antar pemasar, barang-barang yang tidak laku saling dipertukarkan. Karena memang sering terjadi di tempat yang satu barang A tidak laku, tapi di tempat lain barang yang sama akan mudah laku.

# Bentuk sistem : Sesederhana apapun usaha kita sebenarnya ada sistem di dalamnya. Masalahnya kadang kita biarkan sistem tumbuh liar, tidak kita arahkan dan tidak kita pelihara. Nah Bu Fauziah, juga sudah membentuk sistem, dari sistem pemasaran, sistem stok opname, sistem perhitungan omset dan keuntungan, sistem manajeman produk dan manajeman tenaga pemasar, ada sistem traningnya juga dan sistem lainnya.

Segala keputusan disertai tindakan yang nyata mungkin belum tentu ada hasilnya. Namun Sebuah hasil kesuksesan akan selalu ada tindakan sebelumnya…jadi tetaplah semangat dan berusaha.

gurame goreng sambal hijau


Kali ini, cobain resep dari Rest. Pondok Rizki yang berlokasi di Serpong, Tangerang. Resepnya dimuat di Tabloid Info Kuliner edisi 16, April 2008.

Hmm rasanya ga biasa. Unik. Cabe hijaunya seger

Bahan :
1 ekor ikan gurame segar
1 ltr minyak goreng

Bumbu halus :
5 cm kunyit
3 siung bawang putih
½ sdt garam
1 sdm cuka

Sambal Cabe Hijau
Bahan :
100 gr cabe hijau besar, rebus ½ matang
1 buah tomat hijau, potong2
3 siung bawang merah, iris tipis
2 siung bawang putih, iris tips
½ sdt garam

Cara membuat :

Gurame goreng
Bersihkan ikan gurame. Belah kedua sisinya tetapi jangan sampai terputus. Sisihkan.
Siapkan wadah. Campur semua bahan halus. Aduk rata. Oleskan pada permukaan daging ikan gurame. Diamkan selama kurang lebih 5 menit.
Siapkan wajan. Panaskan minyak. Goreng ikan gurame hingga matang dan sedikit kering berwarna kuning kecoklatan. Angkat dan tiriskan.

Sambal Cabe Hijau
Siapkan panci. Rebus ceba hija hingga setengah matang dan layu. Angkat dan tiriskan. Siapkan cobek. Ulek semua bahan hingga halus. Sisihkan.

Cara penyajian:
Siapkan alat hidang rotan dengan alas daun pisang. Letakkan gurame lalu siram dengan sambal di atasnya. Sajikan dengan nasi putih.

Februari 25, 2010

Soto Bandung


diambil dari resepnya sisca soewitomo

Bahan :
1 kg daging sapi sandung lamur, sy pake daging sapi boneless
2 L air, untuk merebus
2 cm jahe, memarkan ato iris tipis
3 batang serai, memarkan
4 lembar daun jeruk
5 sdm kecap manis
1 buah lobak, kupas, iris tipis
2 sdm minyak goreng, untuk menumis

Bumbu yang dihaluskan :
8 buah bawang merah
8 siung bawang putih
2 sdt garam
1 sdt merica butiran

Untuk taburan :
1 batang daun bawang, iris halus
2 batang seledri, iris halus
4 sdm bawang goreng
200gram kacang kedelai, rendam hingga lunak, tiriskan dan goreng

Cara membuatnya :
1. Rebus daging dengan jahe, serai dan daun jeruk hingga lunak. Angkat daging, potong dadu dan masukkan kembali ke dalam kuah.
2. Panaskan minyak goreng, tumis bumbu yang dihaluskan hingga harum, masukkan ke dalam kaldu. Tambahkan kecap manis dan lobak, masak sebentar dan angkat.
3. Siapkan mangkuk, tuangkan kuah taburi dengan irisan daun bawang, seledri, bawang goreng, dan kedelai goreng. Sajikan hangat dengan sambal rebus.