Februari 26, 2010

kreatif membuka usaha

hari ini saya main ke blognya fuad muthie, disitu dia menjelaskan bahwa kita bisa melakukan apapun asal kan kita MAU. punya ke MAU an. karena tanpa kemauan yang kuat, biasanya ide-ide hanya menjadi wacana, alias NATO (No Action Talk Only).ada langkah yang harus di lakukan untuk "pengusaha" pemula, seperti saya..ehm..ehm...amin. antara lain :

# Niat awal membuka usaha: bukan hanya mencari keuntungan. Ada niat mulia dibalik itu, bisa saja niat yang sederhana yaitu ingin membantu orang lain, tapi itu mencerminkan sifat yang mulia. Untuk memulai usaha jangan egois memikirkan untung untuk diri sendiri saja.

# Nothing To Loose, atau mungkin lebih tepatnya Ikhlas menjalaninya, ikhlas mendapatkan untung yang kecil asal orang lain bisa dapat untung. Bisa juga diartikan, buka usaha boleh dan syah-syah saja berharap dapat untung, tapi kalaupun gagal, kita siap menerima akibat / resikonya.

# Target yang terjangkau: target pertama hanya mencari pasar. Coba kalau target pertama sudah dipatok terlalu tinggi misalnya harus untung sekian juta, mungkin ceritanya akan lain. Sekali kita bisa mencapai target pertama, maka untuk menetapkan target berikutnya yang lebih besar kita bisa semakin yakin. Sama seperti naik tangga, selalu diawali dari tangga terendah yang sangat mudah terjangkau.

# Kreatif : Mungkin selama ini kita selalu terpaku pada keinginan sendiri contoh, untuk membuka usaha pakaian harus ada tokonya. sebenarnya tidak perlu membuka toko, cukup menggunakan jasa pemasaran yang direkrut dari lingkungan sekitar. Ide yang sederhana, brilian, dan kadang tidak terpikir. Padahal sebenarnya contoh model usaha seperti ini sudah banyak, MLM misalnya, atau usaha direct selling lainnya. Tinggal lakukan ATM = Amati, Tiru, Modifikasi.

Demikian juga kreatif dalam memutar barang dagangan. Antar pemasar, barang-barang yang tidak laku saling dipertukarkan. Karena memang sering terjadi di tempat yang satu barang A tidak laku, tapi di tempat lain barang yang sama akan mudah laku.

# Bentuk sistem : Sesederhana apapun usaha kita sebenarnya ada sistem di dalamnya. Masalahnya kadang kita biarkan sistem tumbuh liar, tidak kita arahkan dan tidak kita pelihara. Nah Bu Fauziah, juga sudah membentuk sistem, dari sistem pemasaran, sistem stok opname, sistem perhitungan omset dan keuntungan, sistem manajeman produk dan manajeman tenaga pemasar, ada sistem traningnya juga dan sistem lainnya.

Segala keputusan disertai tindakan yang nyata mungkin belum tentu ada hasilnya. Namun Sebuah hasil kesuksesan akan selalu ada tindakan sebelumnya…jadi tetaplah semangat dan berusaha.

gurame goreng sambal hijau


Kali ini, cobain resep dari Rest. Pondok Rizki yang berlokasi di Serpong, Tangerang. Resepnya dimuat di Tabloid Info Kuliner edisi 16, April 2008.

Hmm rasanya ga biasa. Unik. Cabe hijaunya seger

Bahan :
1 ekor ikan gurame segar
1 ltr minyak goreng

Bumbu halus :
5 cm kunyit
3 siung bawang putih
½ sdt garam
1 sdm cuka

Sambal Cabe Hijau
Bahan :
100 gr cabe hijau besar, rebus ½ matang
1 buah tomat hijau, potong2
3 siung bawang merah, iris tipis
2 siung bawang putih, iris tips
½ sdt garam

Cara membuat :

Gurame goreng
Bersihkan ikan gurame. Belah kedua sisinya tetapi jangan sampai terputus. Sisihkan.
Siapkan wadah. Campur semua bahan halus. Aduk rata. Oleskan pada permukaan daging ikan gurame. Diamkan selama kurang lebih 5 menit.
Siapkan wajan. Panaskan minyak. Goreng ikan gurame hingga matang dan sedikit kering berwarna kuning kecoklatan. Angkat dan tiriskan.

Sambal Cabe Hijau
Siapkan panci. Rebus ceba hija hingga setengah matang dan layu. Angkat dan tiriskan. Siapkan cobek. Ulek semua bahan hingga halus. Sisihkan.

Cara penyajian:
Siapkan alat hidang rotan dengan alas daun pisang. Letakkan gurame lalu siram dengan sambal di atasnya. Sajikan dengan nasi putih.

Februari 25, 2010

Soto Bandung


diambil dari resepnya sisca soewitomo

Bahan :
1 kg daging sapi sandung lamur, sy pake daging sapi boneless
2 L air, untuk merebus
2 cm jahe, memarkan ato iris tipis
3 batang serai, memarkan
4 lembar daun jeruk
5 sdm kecap manis
1 buah lobak, kupas, iris tipis
2 sdm minyak goreng, untuk menumis

Bumbu yang dihaluskan :
8 buah bawang merah
8 siung bawang putih
2 sdt garam
1 sdt merica butiran

Untuk taburan :
1 batang daun bawang, iris halus
2 batang seledri, iris halus
4 sdm bawang goreng
200gram kacang kedelai, rendam hingga lunak, tiriskan dan goreng

Cara membuatnya :
1. Rebus daging dengan jahe, serai dan daun jeruk hingga lunak. Angkat daging, potong dadu dan masukkan kembali ke dalam kuah.
2. Panaskan minyak goreng, tumis bumbu yang dihaluskan hingga harum, masukkan ke dalam kaldu. Tambahkan kecap manis dan lobak, masak sebentar dan angkat.
3. Siapkan mangkuk, tuangkan kuah taburi dengan irisan daun bawang, seledri, bawang goreng, dan kedelai goreng. Sajikan hangat dengan sambal rebus.

cupcake coklat enak banget...

Ingredients:

5 butir telur
125 gr gula pasir halus
75 gr terigu
40 gr coklat bubuk
50 gr dark cooking coklat, lelehkan bersama
65 gr mentega (jangan bingung sama angkanya yang kagok...hasil membagi dari resep untuk 8 loyang)

topping ganache :
500 ml fresh cream/whipped cream bubuk ( aku yang mereknya haan) /krim kental
500 gr dark cooking coklat
75 gr mentega tawar/ unsalted butter


Directions:

1. Kocok telur dan gula hingga mengembang, masukan ayakan terigu dan coklat, aduk rata
2. Tambahkan lelehan mentega dan coklat, aduk rata, masukkan dalam paper cup.
3. Panggang dalam oven panas 180C, selama kurang lebih 15 menit hingga matang
dinginkan, spuitkan ganache di atasnya menggunakan wilton 1m :)

Ganache:
Cara Membuat :
1. Panaskan fresh cream/ wippy cream dengan air dengan api kecil, matikan api.
2. Masukan dark chocolate (aku pake colatta )(iris kasar (aku serut)),Unsalted butter itu mentega yang tidak asin. Boleh pake orchid, segitiga, wisman..cari yang ada tulisan unsalted.aduk rata.
3. Dinginkan dan siap untuk dipergunakan. (dinginkan), Ganache yg baru jadi biasanya kan hangat dan lengket seperti dodol yg belum jadi atau seperti bubur yg kental, nah ganache seperti itu cocok untuk di siram tetapi kurang bagus untuk di oles atau di spuit, makanya perlu didiamkan dulu sampai dingin dan cukup set untuk bisa di oles atau di kocok.
4. kocok hingga mengembang

tips ya, Ganache sebaiknya memang berada di suhu yang dingin supaya nggak leleh. Klo mau lebih kokoh betul, banyakin DCC misalkan WP 500ml pake DCC 750gr.Tehnik supaya mengkilat saat manasin Whc nggak perlu sampai mendidih kemudian masukkan DCC turunin dari api aduk cepat, tambahkan butter aduk cepat sampai mengkilat (pk whisker ya) Setelah itu dinginkan dan simpan di lemari es semalaman.

buttercream




bahannya:
1000 gr shortening atau mentega putih (pilih yg tidak ngendal di lidah, biasanya yg agak mahal harganya...maaf ya no choice.... dah coba pakai shortening lokal, perasaan tetep ngendal di lidah...) pake yang dari australia merk crisco ini gak ada rasa sama sekali enak, atau merek lokalnya baker's white boleh juga....

400 gr symple syrup yg dibuat dari gula godog dgn air perbandingan 1 : 1 (kalau mau lebih manis ya silahkan tambah perbandingan gulanya... jangan nambah volumenya ya...nanti keenceran)

10 gr garam (kurleb 2 sdt n piih garam yg halussss supaya nggak bringkilan)

1 kaleng SKM merk Indomilk (merek lain perasaan suka kelembekan ya, and cari SKM yg jauh tgl kadaluarsanya, kalau warna SKMnya udah menguning tua, BC nya nanti jadi agak kuning juga)

100 gr softcream hollman sejenis mentega putih untuk butter cream yang rasanya sudah manis (kocok terakhir and sebentar aja.... kalo kelamaan BC nya jadi gak kokoh)

caranya:
Kocok sampai mengembang shortening (hand mixer biasa kurleb 15 menit), lalu tambahkan gula. Kemudian beri garam. Dan selanjutnya SKM.

Terakhir masukkan 100 gr soft cream pada kecepatan 1, selama 2 – 3 menit.

Buttercream ini jangan dikocok terlalu kencang dan pakai whisk karena kalau terlalu banyak udara yang terperangkap masuk justru dia akan mengembang banget tapi jadinya kaku, kalau dispuit tidak bisa ' berekor ' bagus, kalau didiamkan akan cepat mengempis ( jadinya tidak bagus, kayak berlubang - lubang ).

peralatan membuat kue




















cup cakes



i love cupcakes, selain rasanya enak. saat ini sedang booming nya cupcake cantik dengan model yang lucu2 menggunakan fondant dan plastic icing. tapi berbekal pengalaman ku tentang membuat clay yang tidak berakhir indah. kayaknya aku pengen deh buat cup cake dengan menggunakan butter cream. apalagi bentar lagi my hubby mau ulang tahun. pas banget kan. lihat ini, lucu ya....

cara pandang vs beban hidup

cerita ini sangat menginsprirasi saya, di kutip dari blog bundakreatif

Dear Friends, dalam menjalani rutinitas hidup kita sehari-hari, pasti banyak tugas yang harus kita selesaikan, tantangan yang harus kita hadapi, yang sering kali kita anggap sebagai beban hidup kita, lantas bagaimana kita menyikapinya dan menjalankannya, sehingga tetap bisa menikmati hidup yang hanya satu kali ini saja? Simak cerita singkat berikut ini :

Cara Pandang VS Beban Hidup
A Notes from a Friends

Bukan beban berat yang membuat kita stress, tetapi lamanya kita memikul beban tersebut. Pada saat memberikan kuliah tentang Manajemen Stress, Stephen Covey mengangkat segelas air dan bertanya kepada para siswanya: “Seberapa berat menurut Anda kira-kira segelas air ini?”

Para siswa menjawab mulai dari 200gr sampai 500gr. “Ini bukanlah masalah berat absolutnya, tapi tergantung berapa lama anda memegangnya.” kata Covey.

“Jika saya memegangnya selama 1 menit, tidak ada masalah. Jika saya memegangnya selama 1 jam, lengan kanan saya akan sakit. Dan jika saya memegangnya selama 1hari penuh, mungkin anda harus memanggilkan ambulans untuk saya. Beratnya sebenarnya sama, tapi semakin lama saya memegangnya, maka bebannya akan semakin berat.”

“Jika kita membawa beban kita terus menerus, lambat laun kita tidak akan mampu membawanya lagi. Beban itu akan meningkat beratnya.” Lanjut Covey “Apa yang harus kita lakukan adalah meletakkan gelas tersebut, istirahat sejenak sebelum mengakatnya lagi”.
Kita harus meninggalkan beban kita secara periodik, agar kita dapat lebih segar dan mampu membawanya lagi.

Jadi sebelum pulang ke rumah dari pekerjaan Anda hari ini, tinggalkan beban pekerjaan. Jangan bawa pulang. Beban itu dapat diambil lagi besok. Apapun beban yang ada di pundak Anda hari ini, coba tinggalkan sejenak jika bisa. Setelah beristirahat nanti dapat diambil lagi.

Sahabat yang terkasih, Hidup ini singkat, jadi belajarlah untuk menikmatinya dan memanfaatkannya dengan baik. Hal terindah dan terbaik di dunia ini tidak dapat dilihat, atau disentuh, tapi dapat dirasakan jauh di relung hati kita. Semoga cerita singkat ini bisa memberikan inspirasi buat kita semua untuk bisa lebih menikmati hidup, bersyukur, dan lebih produktif setiap hari.

7 kisah bakul kue yang menginspirasi

1. NY Liem :Kursus Kue Bagi Pengusaha dan Pecinta Kuliner

Siapa instruktur kursus roti dan kue paling populer di Bandung? Salah satunya adalah Ny Liem. Sejak tahun 1966 Ny. Liem sudah mengajar berbagai macam kue dan roti namun bukan untuk mencari untung. Di tahun 1971, wanita bernama lengkap Liem Kurnia Awangsih ini mulai rajin berkeliling ke berbagai tempat untuk membagikan keahliannya membuat aneka kue maupun masakan. Baru di tahun 1980-an, ia mengajar di jalan Nampan 52. Tempat ini sekaligus etalase bagi berbagai produk panganan buatannya. Jika kita memasuki Gerai Kue Ny Liem, maka terkesan betapa sempit ruangannya untuk memajang aneka roti, kue basah, kue kering, maupun aneka cakenya. Namun pengunjung terus saja berdatangan. Kalau Anda berkunjung ke sana pada siang hari (setelah jam makan siang), cobalah tengok ruangan di belakang ruang gerai itu, maka Anda akan menyaksikan suasana kursus yang sangat ramai. Saat ini, di usia 77 tahun, Ny Liem sudah tidak aktif mengajar atau membuat kue. Ia sudah menyerahkan tongkat estafet pengelolaan usaha kursus dan gerai roti kepada Chendawati, menantu nya. Istri dr. Gunawan ini memang terbukti memiliki kualitas yang membanggakan dalam mewarisi ilmu dan resep berharga dari sang mertua. Bahkan Chendawati sudah membuat puluhan buku resep dengan tetap memakai judul Buku Resep Ny Liem.

2. Kartika sari : legenda pisang bolen

Sekitar dua dekade yang lalu tidak ada yang menyangka bahwa salah satu ruang latihan yoga di Jalan Haji Ak-bar, Bandung, ini akan berubah menjadi area usaha produksi aneka kue dan pi-sang bolen terbesar di Bandung,” ujar Andrew Purnomo, salah satu putera dari Ratnawati Purnomo sang pionir.Kisah Kartika Sari dimulai pada 1975, ketika Ratnawati membuka usaha kecil-kecilan dengan memproduksi bolu kukus. Selang beberapa waktu kemudian, Kartika Sari menawarkan berbagai jenis kue seperti lapis legit dan bolu. Namun tingkat penerimaan khalayak terhadap aneka produk itu masih biasa-biasa.Memasuki tahun 1986, Rat-nawati mencoba menawar-kan produk pisang bolen. Kali ini, tanggapan konsumen luar biasa. Rasa pisang bolennya yang eksotik membuat penik-matnya ketagihan. Referensi dari mulut ke mulut pun membuat pisang bolen khas Kartika Sari dengan cepat menjadi buah bibir di Kota Bandung. Sampai-sampai sebelum setiap pisang bolennya keluar dari oven, pemesannya sudah antri.

3. Prima Rasa, gigih dan ulet dalam berbisnis

Kegigihan dan keuletan Theresia Yuliaty dalam menjalan-kan bisnis kue dan roti telah membuahkan hasil manis. Gerai Kue Prima Rasa miliknya, telah menjadi salah satu primadona di Ban­dung. Brownies cokelat dan keju, kue soes, pisang dan peuyeum bolen, picnic roll, dan aneka kue lapis menjadi produk andalannya. Gerainya di Jalan Kamuning ini tak pernah sepi pengunjung. Kisahnya bermula dari kecintaan Theresia pada pembuatan kue, sejak dia masih kecil. Saat berusia empat tahun, Theresia kerap diajak tantenya untuk membuat kue, dan dia dengan sukacitamenyambut ajakan itu. Saat duduk di sekolah dasar, dia termasuk siswa yang menonjol dalam ekstrakurikuler memasak maupun membuat kue. Dia sering menjuarai kompetisi membuat kue di sekolahnya. Sampai kini cintanya masih lestari: masih suka mempelajari sesuatu yang baru demi memperkaya variasi kuenya. Di balik suksesnya, ada dukungan keluarga, terutama sang suami, Ade Sur­yana. Semula, Theresia hanya menitipkan kue di beberapa gerai. Lalu, berkat keharuman aroma kue saat dipanggang, banyak orang di sekitar rumah mereka yang datang dan minta agar diperboleh-kan membeli. Ia kemudian menitipkan kuenya pada beberapa gerai. Namun jalan berikutnya adalah jalan terjal bagi ujar ibu dari Alvin dan Elsie . Dalam beberapa hari pertama, sebagian kue yang ia titipkan tidak laku. Ia sempat putus asa melihat tumpukan kue retur. Tapi, kata-kata sang suami membuatnya tegar.

4. Soes Merdeka : kue soes unik dan khas

Gigitan pertama kue Soes Merdeka benar-benar mengejutkan. Jejak rasa Jamaican rhum yang kental langsung terasa hangat di lidah. Vla berupa krim pekat yang diisi di dalam balutan kulit soes yang gurih nan lembut itu sangat melimpah. Hati-hati saat menggigitnya, jika tidak ingin vla yang istimewa itu muncrat dari mulut Anda.Usaha Gerai Kue Soes Merdeka pernah berkibar di tahun 1990-an, saat itu soes Merdeka menjadi buah bibir di kota Bandung. Kue peninggalan Belanda ini menjadi primadona yang harus ada dalam daftar oleh-oleh saat mengunjungi Kota Kembang. “Kami memakai 100 persen rhum Jamaica. Sampai saat ini belum ada yang menyamai produk soes kami. Resepnya sangat spesial dan hanya bisa ditemukan di gerai kami,” kata Bambang Purwanto, Direktur PT Tirta Ratna yang mengelola seluruh gerai Soes Merdeka dan beberapa bisnis lainnya.idak seperti kebanyakan kue soes lainnya, soes Merdeka tahan hingga tiga hari pada suhu ruang. Ini lantaran krim-nnya merupakan paduan bahan segar.

5. French bakery : Pioner roti modern ala taiwan

Nama French Bakery mengingatkan kita pada sebuah ne­geri nan cantik di Eropa, Prancis. Namun nama tersebut tidak ada hubungannya dengan produk-produk roti dan cake yang dijual di gerai itu. Jika ditelusuri sejarahnya French Bakery justru menjadi pionir gerai roti modern dengan produk bergaya Taiwan di Bandung. Gerai roti di Jalan Braga ini sudah terkenal sejak era 1970-an. Mulai beroperasi di Bandung pada tahun 1977, usaha roti bermerek French Bakery mulanya dimi­liki oleh seorang pengusaha asal Taiwan yang bernama Mr Chang. Berlokasi awal di Jalan Kemakmuran, Jakarta. Saat Mr. Chang hendak kembali ke Taiwan, ia tawarkan usaha roti ini kepada pasangan suami istri Achmad Husen dan Herawati Ningsih. Pasangan ini memindahkan usaha roti itu ke Bandung di tahun yang sama. Mereka tak hanya mengambilalih brand French Bakery, tapi juga memboyong mesin-mesin dan lima baker asal Taiwan. Kelima baker Taiwan itu memulai pembuatan roti-roti khas Taiwan untuk French Bakery Bandung, sekaligus me­latih para karyawan lokal sebagai calon pengganti mereka.“Ternyata, sambutan konsumen terhadap produk roti dan kue khas Taiwan sangat positif. Gerai kami dipadati pembeli dari pagi sampai malam,” kata Lomri Husen, putra ­Achmad dan Herawati, yang saat ini menangani French Bakery. Sebagai respon atas membludaknya pembeli kala itu, French Bakery membuka gerai mulai dari pukul 5 dinihari hingga 10 malam. Roti-roti yang baru matang tidak sempat dipajang di etalase karena langsung diborong pembeli. Roti jagung menjadi salah satu favoritnya.

6. Kopaka : Pembuat Kue Dekorasi dan Lapis Legit Kelas Atas

Bagi pemburu oleh-oleh di Bandung, nama Kopaka mungkin tidak terlalu akrab di telinga. Karena tidak ada gerai khusus untuk menjual produk-produknya. Namun bagi para penikmat lapis legit ataupun pemesan cake decoration untuk pesta perkawinan atau ulang tahun, pasti memahami kualitas produk Kopaka. Sebab cake decoration yang dihasilkannya istimewa. Tampilan dekorasinya mewah dan detil, yang mampu membuat kita berdecak kagum. Ini terbukti beberapa kali Kopaka merebut juara kompetisi dekorasi kue.Adalah Ko Khiau Sen atau yang akrab dipanggil Asen, pendiri Kopaka. Orang tuanya di Singkawang pada jaman penjajahan Jepang sudah membuat es krim dengan nama Sudi Mampir. Mesin pembuat es krim dibuat sendiri oleh ayah Asen. Selain es krim, juga dibuat dan dijual aneka kue-kue buatan ibunda Asen. Sang ibulah yang mengajarkan kepada Asen saat kecil, bagaimana cara membuat kue dan roti, termasuk diantaranya lapis legit. Di tahun 1970an Asen hijrah ke Bandung untuk bersekolah. Untuk mengisi waktu luang dia mencoba membuat roti onbekoek untuk dijualnya. Ternyata banyak pembeli yang menyukai roti buatannya. Hatinya gembira dan bersemangat untuk membuat lagi aneka macam kue dan roti untuk dijual.

7. Lily Pattiserie : Duet Juara Kompetisi Pastry

Di daerah sekitar Dago, tepatnya di Jalan Sultan Tirtayasa No. 29, ada sebuah gerai bakery sekaligus cafĂ© yang bersuasana teduh dan asri. Namanya singkat dan cantik: Lily Patiserrie. Pe­ngelolanya adalah dua bersaudara: Yayan Pribadi dan Rossano Pribadi. Pada 1971, Lily Pribadi, ibunda Yayan dan Rosanno, memulai usaha berjualan kue di belakang Pasar Baru Bandung. Pesanan kue-kue yang diterima kebanyakan cheese cake. Yayan sering membantu sang bunda untuk memanggang, membetulkan oven atau mixer yang ngadat. Namun dalam hal sekolah, dia memilih jurusan teknik sipil. Lulus kuliah Yayan, ingin melanjutkan tingkat pasca sarjana ke Belanda sekitar tahun 1991. Namun kondisi hubungan politik Indonesia-Belanda yang tidak bagus saat itu, membuat surat-surat Yayan ke Belanda terdendat. Selama dua tahun tidak ada balasan sama sekali dari Universitas yang menjadi target tempat kuliah S2-nya. Kondisi selama menunggu ini akhirnya membuat Yayan memutuskan membeli rumah di Jalan Trunojoyo Bandung untuk dijadikan tempat usaha gerai kue. Ternyata usaha gerai kue berjalan dengan baik. Rossano, juga aktif membantu. Walaupun tak berlatar belakang pendidikan pastry, minat berdua menaruh minat besar untuk memperdalam teknik mengenai pembuatan kue dan roti. Mereka menguji ketekunan dan ke­mauan mereka dengan aktif mengikuti kompetisi tingkat lokal maupun regional (Asia). Hasilnya sangat membanggakan. Beberapa kali mereka bergantian menjadi juara kompetisi kuliner di dalam negeri dan mendapat hadiah berupa kesempatan mengikuti pelatihan ke luar negeri seperti ke Kanada dan Bangkok.

semua kisah ini diambil dari bakeryindonesiamag.com

8 hal yang harus diperhatikan ketika memulai usaha

Saya memulai membangun usaha pada tahun 2002. Waktu itu saya merasa sudah cukup menjalani karir di bidang perbankan dan kemudian teknologi informasi. Dengan penuh rasa percaya diri, penuh keyakinan, dengan restu orang tua, dukungan istri, dukungan keluarga, teman dan segenap handai taulan, berdirilah perusahaan saya. Yang kemudian ternyata “failure to launch”.

Ya, ibarat mencoba meluncurkan Apollo ke Bulan, boro-boro sampai bulan. Mesin nya saja gak langsung nyala. Masih untung gak sampai meledak.

Tapi itu dulu … Alhamdulillah sekarang usaha IT yang saya tekuni relatif berjalan dengan baik. Ini yang membuat saya sering ditodong berbagi pengalaman. Tentu banyak sekali pengalaman yang bisa dibagikan. Baik pengalaman yang indah maupun tidak indah untuk dikenang. Kalau mau diceritakan satu persatu, mungkin bisa jadi novel. Hari ini, saya ingin share 8 hal yang menurut saya harus diperhatikan oleh siapapun yang sedang memulai usaha nya sendiri. Ini bukan dari teori, bukan dari buku, tapi saya ambil dari pengalaman saya sendiri.

1. Ide Harus Besar, Tapi Tetap Membumi
Sewaktu memulai usaha, terus terang saya dan rekan-rekan saya memiliki segudang ide besar. Yang mungkin saking besar nya, tidak cukup realistis dengan kenyataan di pasar. Produk yang kami bawa memang bagus secara teknologi, tapi hampir-hampir tidak bisa dijual. Memiliki ide besar boleh, tapi jangan sampai melupakan realitas pasar, karena ujung-ujung nya kita harus menjual sesuatu.
Untuk tidak mengulang kesalahan semacam itu, paling tidak kita harus memperhatikan:

Pertama: Apa sebenarnya produknya? Menjawab ini saja bagi saya dulu, kadang sulit. Mungkin saking ingin menerapkan prinsip “apa lu mau gua ada”, sampai-sampai sosok “binatang” nya apa tidak jelas. Dari A – Z ingin di cover semua, sampai bingung sendiri kalau harus diceritakan ke calon pelanggan. Kalau kita saja bingung, gimana yang mau beli?

Kedua: Produk ini mau dijual kesiapa? Siapa yang memerlukan? Kadang-kadang kami di bidang IT saking asik nya menciptakan produk dengan teknologi terkini, sampai lupa siapa sebenarnya yang memerlukan produk ini. Kami mencipta karena kami bisa, bukan karena ada pihak yang memerlukan.

Ketiga: Kira-kira berapa nilai pasarnya? Wah, musti riset pasar? Iya, tapi bisa riset pasar kecil-kecilan, tanpa bayar konsultan. Artinya, secara sederhana kita bisa mengukur sendiri, pihak yang memerlukan produk yang kita jual, sebenarnya bersedia membayar berapa. Jangan-jangan butuh sih butuh, tapi kalau disuruh beli tidak mau. Dan selanjutnya kita juga perlu tahu ada berapa banyak potensi pelanggan di area yang jadi sasaran kita.

Keempat: Bagaimana persaingannya? Siapa saja pemain lama yang lebih dulu ada. Seberapa banyak mereka menguasai pasar yang jadi sasaran tadi. Apakah pasarnya tetap, berkembang, atau malah sedang menyusut.

Kelima: Mengapa produk kita lebih baik dibanding produk pesaing? Apa keunikan-nya? Apa kelebihannya? Apa USP nya? dsb. Bagaimana strategi kita untuk membawa produk kita ke pasar tadi. Apa irresistible sensational offer yang ingin kita sampaikan ke pelanggan potensial kita?

Kelima hal tadi kalau Anda tulis, sudah sama isinya dengan rencana pemasaran. Memang tidak canggih, tapi cukup untuk membumikan ide besar kita.

2. “Isi” Lebih Penting dari “Bungkusan”
Lho bukannya sudah jelas? Kalau makan Duren, mending isinya apa kulitnya? Ya tentu isi nya. Untuk kasus Duren sepertinya jelas. Nah, tapi bagi para pebisnis pemula, godaannya justru seringkali adalah bagaimana memiliki bungkusan yang bagus, entah ada isi nya atau tidak.

Sewaktu baru mendirikan usaha, saya memiliki pemahaman, bahwa yang namanya usaha, kantor, harus langsung dilengkapi infrastruktur yang lengkap. Sekalipun baru berdiri. Yang penting bungkusnya dulu.

Tidak ada yang salah sebenarnya, apabila usaha nya berjalan dengan baik. Tapi dalam kasus saya dulu, karena revenue tak kunjung tiba, sementara “tongkrongan” kantor sudah terlanjur keren, kemana-mana pake jas. Malah jadi mirip main kantor-kantor-an … hehehe.

Saya belajar bahwa ternyata percuma buang-buang resources demi “bungkusan”, kalau tidak ada isi nya. Jangan sampai perusahaan seolah menjadi bungkusan besar, padahal isi nya tidak ada. Kantor nya bagus, karyawan banyak, bos nya naik mercy semua. Tapi revenue nya secara konsisten selalu kecil. Ya percuma. Sebaliknya, tanpa memaksakan diri untuk “main kantor-kantoran”, bungkusan toh akan membesar sendiri ketika isi nya memang sudah besar. Tanpa perlu kita paksakan.

3. Modal tidak Selalu Berupa Uang
Pertanyaan klasik yang selalu disampaikan dalam setiap diskusi yang pernah saya lakukan adalah: “Bagaimana memulai usaha, sementara saya tidak punya modal.” Atau “Bagaimana mau memulai, Saya tidak punya uang?”

Setelah menjalani usaha, Anda akan paham bahwa modal awal tidak selalu berupa uang. Dalam pengalaman saya, ketika saya mencoba menginvestasikan segenap sumber-daya keuangan yang saya miliki, sampai habis-habis an, ternyata usaha yang saya rintis malah tidak menghasilkan. Mungkin karena sebagian besar habis untuk main kantor-kantoran tadi. Tapi justru pada saat saya kehabisan sumber-daya uang, dan tinggal mengandalkan sumber-daya ide dan jaringan kerja, usaha saya malah mulai berjalan.

Jadi menurut saya modal utama yang harus dimiliki adalah idea atau gagasan. Dan ide ini diproduksi oleh otak kita sendiri, gratis. Kalau Anda saat ini belum punya ide, tidak apa2. Masih punya otak kan? Karena selama masih punya otak, ide nanti akan dating sendiri, tentunya kalau kita stimulasi terus menerus melalui baca buku, diskusi dan brainstorming dengan teman-teman. Kalau setelah di cek ternyata otak juga sudah tidak punya, nah itu soal lain.

Saya percaya kalau sebuah ide terbukti dapat menghasilkan uang, maka dengan sendiri nya akan menarik hal-hal lain untuk mendukungnya. Termasuk menarik pemilik modal berupa uang yang kita perlukan.

Nah, dengan demikian kita juga harus punya skill untuk menjual gagasan. Ide atau gagasan tadi harus kita sampaikan kepada orang yang tepat, dengan cara yang tepat, pada waktu yang tepat. Jadi kalau mau mulai usaha harus terbiasa menyampaikan gagasan secara lisan, tertulis ataupun melalui demo. Ini skill yang tidak mudah, tapi bisa dilatih dan dipelajari.

4. Anda Bukan Superman
Mungkin saja, di tempat kerja sebelumnya kita dikenal memiliki keahlian teknis yang baik. Bisa jadi kita adalah engineer dengan segudang keahlian dan sertifikasi di tangan. Tapi seorang teknisi yang baik, seandainya kemudian diminta untuk duduk di jajaran management, belum tentu akan menjadi manager yang baik.

Sebagai manager, bukan lagi skill teknis yang harus dikuasai, namun lebih banyak strategi dan taktik bagaimana bisa mendapat hasil melalui orang lain. Namun, manager yang baik belum tentu bisa menjadi pewirausaha yang baik juga. Karena sebagai pewirausaha, tidak lagi bagaimana mengurus hari ini, tapi harus berorientasi masa depan, lebih banyak berurusan dengan visi, mau dibawa kemana perusahaan.

Programmer yang hebat, tidak selalu adalah seorang project manager yang hebat juga, project manager yang sukses dalam berbagai implementasi, belum tentu akan menjadi pewirausaha handal. Ketiganya adalah sosok berbeda. Dan jika Anda tidak bisa menjadi ketiganya, maka Anda butuh orang lain untuk menjadi partner usaha Anda. Kalau Anda jago dibidang pengembangan, dan hanya mau bekerja dalam hal pengembangan, maka Anda butuh partner yang menguasai pengelolaan sumber daya, pemasaran, keuangan, dsb.

Berpartner dalam usaha tidak mudah. Usaha pertama saya, yang didirikan oleh empat partner, tidak berjalan dengan baik. Kami memutuskan berpisah di depan. Karena sungguh sulit menyatukan ide 4 kepala.

Untuk bisa berjalan dengan baik, kata kunci nya adalah adanya rasa saling percaya (“trust”), dan toleransi. Toh kita bukan Superman. Kita bukan manusia sempurna, maka kita juga harus bisa menerima ketidak-sempurnaan partner kita.

5. Manfaatkan Jaringan
Yang saya lupakan pada tahap awal membangun usaha adalah kedekatan dengan jaringan kerja. Padahal, dikemudian hari terbukti, jaringan adalah modal yang sangat berharga.

Pertama, kita harus mengenal komunitas pelanggan kita. Kalau perlu hadir dalam pertemuan-pertemuan mereka, jika ada. Berinteraksi dengan intens dengan mereka. Supaya kita dapat memahami “what’s hot” dan dapat segera merespon dengan produk atau solusi yang kita tawarkan.

Kedua, kita juga harus dikenal dikalangan usaha sejenis. Penting untuk eksis dan dikenal oleh perusahaan-perusahaan sejenis, terutama yang sudah lebih dulu maju. Kita harus bersikap kooperatif, bukan kompetitif. Kalau keahlian kita sudah dikenal, jangan heran, seringkali pekerjaan-pekerjaan penting bisa datang dari kerjasama dengan perusahaan sejenis.

Ketiga, kita juga harus eksis dimata pemilik modal. Apakah itu bank, lembaga keuangan, ataupun pribadi-pribadi yang punya uang tapi bingung mau bisnis apa. Track record kita dimata mereka harus baik. Pada masa pertumbuhan, dukungan mereka akan penting.

Keempat, kita juga harus dekat dengan pihak-pihak yang berpotensi membantu pemasaran produk kita. Apakah itu sebagai partner, agent atau reseller.

Kelima, kalau kita memerlukan produk dari pihak ketiga, maka kita harus dekat dengan jaringan supplier. Jika ada, maka bagus lagi masuk dalam komunitas supplier, sehingga kita tidak bergantung pada satu pihak saja.

6. Jangan Malu Untuk “Narsis”
Banyak teman pelaku usaha IT yang saya tahu sangat hebat dalam menciptakan produk. Sayangnya mereka terlalu “malu-malu kucing”. Nah, kalau sudah menjadi pewirausaha, saatnya untuk “narsis-narsis macan”.

Bagaimana orang tahu Anda punya produk hebat, kalau Anda simpan untuk diri sendiri. Tampilkan diri Anda dan produk Anda, supaya dikenal. Dengan demikian Anda sudah membantu mempermudah hidup orang yang sedang mencari produk Anda.

Tidak perlu iklan yang mahal. Rajin-rajin lah berbagi tentang apa yang Anda sukai. Baik secara offline maupun online. Rajinlah menulis, berkomentar di milis, dan berbicara tentang topik yang Anda kuasai, terkait bisnis Anda. Bagikan ilmunya secara gratis, tidak usah terlalu memikirkan uangnya dulu. Setelah Anda mendapatkan atensi dan reputasi, maka uang akan mengikuti.

7. Tetap fleksibel
Selama perjalanan Anda dalam berbisnis, tetaplah fleksibel. Memang Anda disarankan untuk merumuskan tujuan yang jelas, sehingga tahu persis aksi apa yang harus dilakukan. Namun tujuan bukanlah peta mati yang membatasi gerak Anda. Lebih sesuai kita sebut tujuan tadi adalah kompas yang menunjuk kemana Anda akan menuju. Jika di tengah jalan ada kejutan? Ya, improvisasi-lah.

Pada waktu memulai usaha IT, saya berniat berjualan system untuk remote trading. Eh ternyata gagal. Kemudian, sempat membangun visi untuk menjadi penyedia solusi mobile. Kurang greng. Memposisikan sebagai web application developer, lumayan, tapi sedikit “kurang gizi”. Maklum baru nyari bentuk. Ketika ada peluang masuk ke market IT Service Management dan IT Asset Management, dan kita coba. Ternyata berjalan. Dan segala rintisan yang sudah dijalani pun seperti menemukan momentum.

Bisnis memang lebih banyak kejutan, dibanding peristiwa “sesuai scenario”. Coba kalau saya “fanatik” hanya mau jualan solusi remote trading, misalnya. Demi visi, cita-cita, dan tujuan sakral yang tdk boleh diganggu gugat misalnya. Entah apa yang akan terjadi. Saya memutuskan tujuan menjadi guide saya, tanpa menolak peluang yang hadir ditengah perjalanan.

8. Think Big – Start Small – Act Now.
Punya rencana besar kalau tidak dilaksanakan percuma. Saya dulu sempat dikenal sebagai tukang bikin rencana. Mudah sekali saya memunculkan ide-ide bisnis. Yang tidak satupun saya kerjakan.

Sampai suatu hari ada teman mengingatkan. Stop berwacana. Kerjakan. Nah, ini yang bikin bingung. Memang kalau mau dikerjakan semua jadi bingung. Maka cita-cita besar kita harus coba dipecah dalam rencana-rencana kecil. Dan yang kecil-kecil ini dulu yang kita kerjakan.

Ingin punya online store buku nomer satu di Indonesia? Sebuah cita-cita besar. Tapi langkah pertamanya apa? Karena online store Anda tidak bisa tiba2 muncul begitu saja. Anda bisa pecah dalam “start small”. Menyusun catalog buku yang akan dijual? Merancang tampilan? Memilih aplikasi online store yang cocok? Membeli domain? Memesan hosting? Dan sebagainya. Ketika dipecah menjadi pekerjaan-pekerjaan kecil, semua jadi masuk akal untuk dikerjakan.

Nah, kapan mulainya? Ya sekarang! Semua bisa dikerjakan sekarang. Belum punya uang untuk beli domain, bisa merancang tampilan dulu. Belum bisa aplikasi online store, bisa belajar dulu, dsb. Jadi, Think Big – Start Small – Act Now!

Lalu, mengapa masih membaca tulisan saya ini. Ayo mulai kerjakan sekarang!

(*) Tulisan ini adalah rangkuman materi yang saya sampaikan pada Seminar penutupan Program Pemagangan untuk SDM IT yang diselenggarakan RICE dan PT.INTI di Bandung 8 Oktober 2009.

Catatan Fauzi Rachmanto
http://fauzirachmanto.blogspot.com/

Februari 24, 2010

pelajaran tentang bisnis

1.mengambil bola. oke pemula seperti aku tidak perlu memusingkan persaingan bisnis, Ingatlah di pasar orang jualan beras berjejer-jejer dan semua punya rezeki sendiri-sendiri. Tinggal bagaiman masing-masing penjual bisa membuat pelanggannya senang dan kembali lagi untuk membeli. mengambil bola harus punya trik dan teknik yang baik, jika aku mengambil bola dengan kasar, waaahhhh bahaya bisa-bisa kena kartu kuning, bahkan bisa kartu merah. Demikian juga menarik pelanggan gunakan cara yang baik, sehingga pelanggan senang berkunjung ke tempat aku. Kalo perlu pake ilmunya tukang jualan buah, orang dateng disuruh nyicipin dulu, nah setelah yakin rasanya enak pasti dia akan membeli. Dengan kata lain aku dituntut untuk jujur menawarkan produk yang aku punya.

2.Menggiring bola.
Bila pelanggan sudah datang ke tempat aku, maka giringlah dengan baik, jangan sampai direbut orang…ingat !!!! jangan fokus pada uang atau pembelian, tapi cobalah fokus pada pelayanan. Jika mereka merasa nyaman dan puas, nah tunggu saja, mereka juga akan memberikan lebih kepada kita.

Jangan sampai kita tidak mendapatkan apa-apa ketika pelanggan datang, meskipun mereka tidak membeli produk kita. Setidaknya kita bisa memberinya brosur agar mereka lebih mengenal produk kita, atau kita bisa meminta nomer hp nya, sehingga suatu hari kita punya produk baru kita bisa menghubunginya, dan lain sebagainya. Jadi, pelanggan datang sebenarnya kita sudah mendapat “keuntungan” meski mereka tidak membeli produk kita.

Ada pepatah “Banyak tamu banyak rezeki”, Jika kita kedatangan banyak tamu, kita harus menyediakan minum atau mungkin makanan untuk tamu . Disanalah inti dari pepatah tersebut. Lakukan sesuatu untuk orang lain, kita akan mendapat balasan. Kan para Kyai itu juga banyak yang kaya, karena apa? Ya karena banyak tamu yang datang be rumah beliau, tidak hanya puluhan bahkan ratusan, malah ada yang ribuan.

Robert T. Kiyosaki mengatakan, “Kalau kamu bekerja demi jaminan kerja, kamu akan bekerja keras dalam sebagian besar hidupmu. Kalau kamu bekerja untuk membangun bisnis, kamu mungkin bekerja lebih keras pada awalnya tetapi kamu akan bekerja semakin sedikit pada akhirnya dan mungkin akan memperoleh uang sepuluh hingga 100 hingga 1000 kali lebih banyak.”

syarat utama menjadi pebisnis atau wirausahawan. Pertama, kita harus GILA :) . Pebisnis harus mempunyai pola pikir dan pola tindakan yang kreatif yang kadang terlihat “tidak wajar” dimata masyarakat umum. edua, BERANI menanggung resiko. Siapa yang bisa menjamin ketika anda memulai bisnis seketika itu juga akan mendapat keuntungan? Siapa yang bisa menjamin setiap tanggal 1 anda akan memperoleh gaji seperti pegawai kantoran? Bagaimana strategi bisnis anda dipertaruhkan? Bayangkan ketika orang lain menyimpan uangnya di Bank dengan aman dan memperoleh jaminan bunga dari bank, sementara anda mempertaruhkan uang untuk sewa kios, memulai usaha yang notabene TIDAK ADA yang menjamin uang anda akan berbunga. Maka belajarlah untuk menjadi GILA dan BERANI untuk dapat membulatkan tekad menjadi seorang wirausahawan atau PEBISNIS. ehm...emang butuh mental yang kuat kalau ingin memiliki usaha sendiri.

tapi bener nih, diatas semuanya bisnis itu bukan hanya urusan uang belaka.

fadlymuin berkata Jika kita ingin berbisnis, cobalah untuk tidak melulu pikirkan uang. Selain daripada uang, ada nilai-nilai lain yang terbayarkan yang bisa kita nikmati hasilnya.

1. Efek Skill yang akan di capai

2. Networking yang terbangun

3. Pemahaman dan Pengalaman yang luas

4. masih banyak lagi…. (silahkan di fikirkan)

inilah yang saya maksud, jika kita sudah berbisnis dan belum mendapatkan uang yang memadai dari kegiatan bisnis itu. Sebaiknya tidak terburu-buru untuk kecewa. Karena mungkin kita lupa, bahwa efek Soft Skill sudah kita capai. Dan ini adalah yang terlebih penting daripada hanya memikirkan masalah uang.

Dengan keterampilan yang kita miliki itu, maka kita akan dengan mudah untuk membangun bisnis baru. Bisnis yang lebih prospektif. Lebih siap daripada sebelumnya. Semakin banyak dan semakin dalam kita memiliki keterampilan itu, maka semakin mudah dan semakin cepat kita membangun bisnis impian kita.

Ini hampir sama dengan pengertian seorang pebisnis yang gagal dan menuai rugi yang besar. Kata Robert t. kiyosaki, itulah harga yang harus kita bayar. Rugi adalah ongkos kita untuk menjadi pandai di bidang bisnis. jangan lupakan itu.

Sekali lagi, jika bisnis belum bisa memberikan hasil kepada anda. Jangan risau. Bersabarlah! Setidaknya anda sudah mendapatkan efek dari proses itu.

dan mulailah usaha dari yang kecil dulu. ^_______^ semangat!!!!

senang,berhasil,usaha

aku pernah masuk kesalah satu blog yang kata2nya sangat menginspirasi orang seperti aku yang bingung, kenapa aku bingung karena aku ingin mandiri, aku ingin ilmu dan biaya yang sudah dikeluarkan ibuku selama aku sekolah tidak mubazir, aku ingin memiliki eksistensi dan identitas sendiri bahwa selain aku sebagai seorang ibu dan istri aku juga bisa berguna sebagai manusia. karena itu aku mulai mencari apa sebenarnya hal2 yang aku sukai, karena jujur saja dengan masa laluku yang tidak enak aku tidak pernah mengerti apalagi mengasah apa sebenarnya yang menjadi kesukaanku atau hobiku. aku cuman tau bahwa aku mencintai seni, di blog itu dia bilang sebenarnya hobi itu setara dengan senang, senang setara dengan keberhasilan, sementara keberhasilan setara dengan usaha. Jadi intinya jika kita tidak hobi, coba kita senangi dulu, jika sudah kita senangi kemudian kita jadi ingin mencoba tentu saja namanya mencoba adalah berusaha untuk berhasil dan saat mencoba ternyata berhasil akan menjadi suatu kesenangan lagi, kesenangan itu akan menjadi lebih senang jika ada nilai ekonominya walaupun di tingkat paling rendah. berarti aku harus mencari dulu apa yang aku senangi baru, memikirkan tahap selanjutnyakan?

wirebeads



setelah stuck di clay, mulai lagi pencarianku akan hobi. masuklah ke blognya koleksi kikie. di situ aku seperti tersihir dan tergoda untuk bisa bikin bros, gelang atau kalung sendiri. saat itu aku fikir, mungkin ini dia yang aku cari. sering berkunjung kesitu menjadi pembaca setia blognya, akhirnya aku beli buku2 dari kie. buku nilma hoffmann yang lumayan mahal ,dan buku yang kie buat sendiri ditambah bahan2nya. setelah semua itu aku beli, semangat 45 aku ngerjainnya. sampai jam 1 malam selama 1 minggu. apa yang ada di buku itu aku ikutin semuanya, aku juga minta suamiku nganter ke pasar pagi yang jauh banget dari rumahku hanya untuk membeli batu2 yang mau aku bikin sebagai gelang dan kalung. tapi setelah sebulan apa yang terjadi...rasa jenuh itu muncul lagi, setelah semua yang diperintah oleh kie dan buku2 itu aku coba semua dan bisa, aku merasa sudah tidak ada lagi tantangannya dan tidak ada ide kreatif yang mucul di kepalaku. berarti bukan ini yang aku cari. oke lah....buku2 itu aku masukan kembali ke lemari. pfhuf......

clay



aku tuh suka banget sama manusia kreatif yang bisa menghasilkan stuff yang lucu2. terinspirasi dari blognya sita. jadi penasaran sama yang namanya clay.Tadinya aku pikir Clay sejenis dengan lilin mainan (plastisin) yang sering dipakai anak-anak bermain. Tapi ternyata, clay di buat dari bahan makanan, yang apabila disimpan atau dijemur, bentuknya akan mengeras dan menyerupai porcelain, beda dengan lilin mainan yang biasanya akan tetap elastis meskipun disimpan beberapa lama. Kebanyakan bahan dasar Clay adalah roti tawar, tapi beberapa pakar clay bilang, jika bahan dasarnya dari roti tawar, akan mudah berjamur. Nah, sesuai anjuran mereka juga, akhirnya saya ganti bahan dasarnya dengan tepung maizena yang lebih awet dan bagus dalam pewarnaan.

Tahap pembuatannya juga lumayan mudah, pertama kita campurkan tepung maizena, minyak sayur, lem putih dan pewarna makanan, lalu kita uleni hingga warna tercampur rata dan clay tidak menempel di telapak tangan. Nah, setelah itu kita bisa membentuknya sesuai selera. awalnya penasaran dan semangat banget, apalagi sudah beli buku tentang clay di gramedia. tapi ternyata proses pembuatannya gak semudah itu. contohnya harusnya aku bikin orang dengan warna kulit, tapi warnanya gak pernah pas, tangan atau kaki kiri kanan beda, matanya, hidungnya dll. dan itu semua butuh kesabaran dan harus telaten loh, gak boleh bosan dan jangan pantang menyerah. walau aku sudah invest di clay dengan membeli bukunya yang lumayan. tapi akhirnya aku menyadari bahwa clay tidak cocok untuk aku. karena prosesnya tidak membuat aku fun, tapi malah membuat aku jenuh dan dan tidak ingin lagi. sekali lagi buku2 tentang craft clay aku masukin ke lemari. ya sudah lanjut lagi cari craft yang lain...

smoked beef fettucini


salah satu italian food yang aku suka banget yaitu fettucini. bentuknya seperti mie, tapi dia lebih tebal dan lebar. setiap kali aku ke pizza hut atau ke restorant yang ada italian foodnya gak tau kenapa kayaknya kalo gak pesen fettucini belum afdol aja. sebenarnya cara membuatnya sangatlah mudah loh, dan bahan bakunya juga gampang di cari di supermarket

Ini dia resepnya..

Smoked Beef Fettucini
untuk: 6 porsi

Bahan:
250 gr fettucini, rebus dengan 1-2 sdm minyak dalam air mendidih (2,5 liter) selama 15 menit, tiriskan. Masukkan 1-2 sdm minyak ke dalam fettucini yang sudah ditiriskan, aduk rata agar tidak lengket.

2 sdm margarine
2 sdm tepung terigu
500 ml susu cair
1/2 sdt garam
1/4 sdt merica bubuk
1/2 buah bawang bombay, iris tipis memanjang (seperti korek api)
6 lembar daging sapi asap, potong 1cm memanjang

Cara membuat:
1. Panaskan margarine dalam wajan besar. Masukkan tepung terigu, aduk hingga rata. Sambil terus diaduk, masukkan susu cair sedikit demi sedikit. Aduk terus hingga mengental. Masukkan garam dan merica, aduk rata.
2. Masukkan fettucini, bawang bombay dan daging asap, aduk hingga semua tercampur rata.
3. Siap disajikan hangat. Hmm, sluurpp.. yuuummyyy! :9

Pesan: Bawang bombay emang sengaja gak gue tumis duluan, biar masih ada sensasi kriuk-kriuknya :))
so simple..... ^___^

Tips ya , kan kalo udah dingin biasanya agak mengering dan merengkel tuh.. Terus gimana dong? Nah, biar gak merengkel lagi, tuang sedikiiit aja susu hangat dan diaduk rata untuk bikin jadi creamy lagi. Sudah teruji dan terbukti loh....

cornetto disc


kemaren lagi nunggu pembayaran di kasir RS. dapet cornetto disc dari umi. ini dia varian baru dari walls, masih saudara kandungnya conello. Es krim ini terdiri atas kepingan cokelat tebal dengan taburan kacang, saus cokelat di hampir seluruh bagiannya, wafer cone yang renyah, dan tentunya es krim lembut dengan cokelat padat di bawahnya dan rasanya enak banget.....

my favorite chicken

makanan favorite ku adalah ayam. segala macam bentuk masakan yang berbahan dasar ayam, aku pasti suka. dan anehnya aku tidak pernah sekalipun bosan dengan ayam. mau di goreng,di kecap atau dibakar .feels yummy ya.....

untuk ayam goreng nya, mirip2 sama ayam goreng ny suharti lo...





Bahan:

* Ayam potong 1 ekor, bisa lebih (tergantung situasi)
* Kunir 2 ruas
* Bawang putih 10 siung
* Ketumbar 3 sendok makan
* Jinten 1 sendok Makan
* Merica bubuk 1 sendok teh (sajian pedas gunakan 1 sendok makan)
* Daun Serai 2 Batangan
* Laos 2 irisan besar
* Daun Jeruk purut 5 lembar
* Garam secukupnya
* Cabe merah besar 5 biji
* Tomat sayur 3 buah
* Bawang merah 5 siung
* Bawang putih 3 siung
* gula jawa secukupnya
* terasi secukupnya
* untuk lalapannya, gunakan gubis, daun kemangi dan kacang panjang.

Cara Membuatnya:

* Bumbu bumbu diatas yang hurufnya berwarna merah dihaluskan (agar rasa lebih merasuk, gunakan cobek, kalau malas gak papa menggunakan BLENDER)
* setelah bumbu tersebut halus, campur dengan air 3 gelas air. Kemudian masukkan ayam yang telah dipotong sesuai ukuran selera. Dan panaskan hingga ayam dalam posisi matang, kurang lebih 14 menit. Gunakan api sedang.
* Setelah air mendidih, ayam ditiriskan.
*Dan air sisa ayam tadi didinginkan. Karena masih diperlukan.
*Menunggu ayam tiris. Siapkan Cabe merah besar (goreng jangan sampai kering, agar saat di uleg(dihaluskan) lebih gampang), tomat, bawang putih dan bawang merah kemudian haluskan bersama garam, gula jawa, dan terasi(bila suka) di atas cobek.
*Di uleg sampai halus. Kemudian di tumis sebentar, hingga baunya harus. Hal ini dilakukan agar sambel tidak mudah basi.
*Setelah prosesi sambal selesai, siapkan tepung kanji, telur dan penyedap rasa (tergantung selera). Kemudian campur dan tuangi dengan air bekas ayam tadi sedikit demi sedikit. Usahakan adonan jangan terlalu kental dan tidak terlalu encer.
*Panaskan minyak goreng. Usahakan memenuhi wajan. Bagaimanapun juga, hal ini dikarenakan agar ayam yang hendak digoreng tidak menempel pada dasar wajan.
*Lumuri ayam yang sudah ditiriskan tadi ke dalam adonan, dan langsung cemplungkan ke penggorengan.
*Goreng hingga berwarna kuning keemasan. Dan kemudian di tiriskan.
*Hasil yang bagus biasanya ada keriting-keritingnya.


ayam kecap ini enak tenat...di ambil dari resep mba tati




Bahan:
1 ekor ayam, potong 12.
Jahe, iris tipis-tipis….
1 sdm garam
3 siung bawang putih, cincang
2 buah bawang Bombay, iris tipis
kecap manis, secukupnya
3 sdm margarine
Kecap inggris secukupnya.
Minyak goreng secukupnya

Cara membuatnya:

Cuci bersih ayam, lumuri dengan garam dan jahe yang sudah sudah diiris tipis-tipis. Fungsinya supaya ayam nggak bau anyir. Pada saat mau digoreng, angkat irisan jahenya.
Panaskan margarine, tumis bawang Bombay dan bawang putih cincang sampai harum, tuangi kecap manis dan kecap inggris, tambahkan garam masukkan ayam. Tutup rapat, biarkan bumbu meresap. Bisa ditambahkan air, sedikit biar nggak gosong.
Aduk sesekali, supaya bumbu merata.


yang terakhir, Ayam Bakar Madu
by mba Yeni Murty

.Bahan:
11/2 kg ayam, potong sesuai selera
1bh jeruk lemon ambil airnya
1sdt merica bubuk
garan secukupnya
4sdm madu
1 sdm gula jawa
50ml santan sedang
minyak goreng secukupnya

Bumbu Halus:
6bh kemiri
7siung bawang merah
5 siung bawang putih
2bh Cabe keriting *yang ini aku ganti sama 1 sdt cabe giling*

Cara Membuat:
-Rendam ayam dengan air jeruk lemon, merica, dan garam selama kurang lebih 30 menit.
-Panaskan minyak, tumis bumbu halus, aduk hingga harum, tambahkan ayam, aduk hingga merata dengan bumbu, masukkan madu dan gula jawa, aduk rata.
-Terakhir masukkan santan, biarkan hingga ayam matang dan kuah meresap, angkat dan bakar dalam oven hingga kecoklatan.
-Angkat, sajikan hangat.

warnaku


aku suka sekali dengan warna. i love colour. walau hidupku tidak berwarna dan cenderung monoton, tapi aku suka banyak warna. apalagi warna yang terang. merah, biru,kuning, orange... sama seperti jelly. aku juga suka barang yang lucu2, yang unik, yang bagus2. walau barang bagus yang aku punya bisa di hitung pakai jari. seneng banget liat temen di blog lain yang bisa menciptakan barang bagus, hasil karyanya sendiri apalagi bisa menghasilkan dari hobinya tersebut. jujur saya banyak yang aku dapatkan semenjak aku memasang internet di rumah, sering aku blog walking ke blog yang lain walau tidak pernah meninggalkan jejak, dan banyak kisah yang menginspirasi disana. begitu baiknya mereka berbagi kisah, tips dan cerita. ternyata masih banyak orang baik ya...itu yang membuat aku ingin ikut seperti itu, entah apa yang bisa aku bagi, aku ceritakan. tapi aku hanya berusaha untuk jujur, setidaknya untuk diriku sendiri....^___^